Duuug *suara pintu mobil di tutup, hari ini aku mulai
sekolah, dan sudah sampai di sekolah, berjalan dengan lambat, waktu di jam
tangan aku masih menunjukkan jam 7 kurang 20 menit, hmm, masih lama belnya juga…
Gerbang depan sekolah
sudah aku lewati, aku memasuki lapang sekolahku dan sudah ada 2 guru yang
selalu menyambut muridnya setiap pagi, menyambut dengan senyum ramah : )..
Perasaanku mulai galau, haha, jaman itu sudah mengenal
galau, ya, aku mulai salting dengan pikiranku, aku bertanya-tanya “dia bakalan
nunggu aku di tangga lagi ga ya?” haha, menunggu untuk apa kira2? Menunggu untuk
aku salami, hehe :D, kubuka sepatuku, kucondongkan kepala dan melihat situasi
di tangga, sepertinya masih sepi, aku naiki tangga itu, langkah demi langkah
serasa aneh, semakin aku jauh melangkah menaiki tangga, jantungku semakin
dagdigdug, haha :D
Satu lantai telah
kulalui, ternyata belum ada orang yang aku temui, termasuk orang yang aku
pikirkan tadi *eehhh, bagi yang merasa tolong diam, no coments :x
Lantai dua masih belum ada siapa2, daaaaaaaannnnnn, ketika
di tangga menuju lantai 3, o-oooww, aaahhhh, makin salting nih, orang yg tadi
dipikirin ada, menyambutku dengan senyum yang hmmmm, senyum apa yaaaa? Senyumnya
ituuuu lebaaaar banget, dengan mata sedikit di sipitkan sok sok imut gituuuu,
kepalaku tertunduk dan aku memang merasa salting, iiiihhh, nyebelin, kenapa aku
jadi seperti ini -____-…..
Aku melewatinya dengan
keadaan kepala masih tertunduk, lalu aku merasa dia melihatku aneh dan “ga
salam?” oow, aku terperanjak sesaat, membalikkan badan dan menegakkan posisi
kepala, “oya, assalamualaikum” ucapku sambil memasang seulas senyum 2 detik
mungkin, dan membalikkan badan kembali, lalu dia bilang “salim maksudnya”
hmmmm, ooooohhhhh tidaaak, kenapa aku terjebak dalam keadaan seperti ini,
apakah ini awal dari semua salting akuuuu? Hmmm, aku membalikkan badan lagi,
daaan, sedikit menghampiri, menundukkan kepala, dia masih terduduk di tangga
itu, dengan memasang wajah puas dan jail, dia mengulurkan tangan kanannya, dan aku
salam, tentunya salam biasa, hmm, cukup, ya cukup, tapiiii kemudian---- “sun
tangan dong” what???? Sun tangan?? :O
MASSA? Aku lebih tua hey, haha. “cepet salim! Mau ga?” akhirnya dengan segala
kesadaranku, dengan segala usahaku, aku memberanikan diri untuk sun tangan,
hhhhmmm, dan itutuuuuuh, awal dari ceritaku, ya, awalnya seperti itu, oooooohh,
sedikit demi sedikit mulai ada sesuatu~~~
-B E R S A M B U N G_
0 komentar:
Posting Komentar